Cities of Last Things (2018) adalah film drama thriller yang disutradarai oleh Niu Chen-Zer dan ditulis oleh Niu Chen-Zer dan Chienn Hsiang. Film ini adalah produksi Taiwan yang dikenal karena struktur naratifnya yang tidak konvensional dan eksplorasinya terhadap tema-tema tentang kehidupan dan kematian. Berikut adalah ulasan umum tentang film ini:
Plot Overview: Cities of Last Things adalah sebuah film yang disajikan dalam tiga bab, masing-masing menggambarkan bagian berbeda dari kehidupan seorang pria, Lai Hsiung (diperankan oleh Lee Kang-sheng), dan melibatkan tema-tema besar tentang kematian dan penyesalan. Film ini memaparkan kehidupan Lai Hsiung dari perspektif yang berbeda, mulai dari masa mudanya hingga akhir hayatnya, mengungkapkan bagaimana pilihan dan tindakan masa lalu mempengaruhi masa depannya.
Ulasan Umum:
- Penampilan Aktor:
- Lee Kang-sheng: Lee Kang-sheng menerima pujian atas penampilannya yang mendalam sebagai Lai Hsiung. Dia berhasil menangkap kerumitan emosi dan pengalaman hidup karakter tersebut dengan kekuatan dan keaslian, menghadirkan kedalaman pada setiap fase kehidupan Lai Hsiung.
- Pemeran Pendukung: Para pemeran pendukung termasuk Carmen Lee dan Huang Lu, memberikan kontribusi yang solid dan menambah dimensi pada cerita. Mereka menambah kekayaan pada karakter-karakter yang berinteraksi dengan Lai Hsiung sepanjang film.
- Cerita dan Naskah:
- Cerita: Cerita Cities of Last Things memiliki struktur yang unik dengan membagi narasinya menjadi tiga bagian yang berbeda, masing-masing berfokus pada fase kehidupan yang berbeda dari Lai Hsiung. Pendekatan non-linear ini memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana keputusan dan peristiwa masa lalu membentuk masa depan.
- Naskah: Naskah film ini, ditulis oleh Niu Chen-Zer dan Chienn Hsiang, menawarkan dialog yang reflektif dan penceritaan yang mendalam. Walaupun narasi yang tidak linier bisa membingungkan bagi sebagian penonton, film ini mengeksplorasi tema-tema besar dengan intensitas dan kepekaan.
- Sutradara dan Produksi:
- Niu Chen-Zer: Sebagai sutradara, Niu Chen-Zer berhasil menciptakan atmosfer yang introspektif dan emosional. Pengarahan visual yang kuat dan penggunaan sinematografi yang estetis menambah kedalaman pada cerita dan tema yang diangkat.
- Produksi: Produksi film ini mencakup desain set dan sinematografi yang mendukung suasana melankolis dan reflektif dari film. Sinematografi yang elegan dan penggunaan warna yang kontras menciptakan suasana yang mendalam dan memikat.
- Tema dan Pesan:
- Film ini mengeksplorasi tema tentang kematian, penyesalan, dan pengaruh dari pilihan yang dibuat dalam hidup. Pesan tentang bagaimana masa lalu mempengaruhi masa depan dan bagaimana kita menghadapi kematian dan penyesalan disampaikan melalui struktur naratif yang mendalam dan reflektif.
- Respon Penonton:
- Penonton yang menghargai drama yang introspektif dan penceritaan yang non-linear umumnya merespons film ini dengan positif. Mereka menghargai penampilan kuat dari Lee Kang-sheng dan eksplorasi tema yang mendalam. Namun, film ini mungkin tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang lebih menyukai cerita dengan alur yang lebih linier dan konvensional.
- Kritik:
- Beberapa kritik mungkin menunjukkan bahwa struktur non-linear film ini bisa membingungkan atau sulit diikuti oleh sebagian penonton. Meskipun tema dan penceritaan yang mendalam diakui, beberapa orang merasa bahwa film ini mungkin terlalu lambat atau introspektif dalam pendekatannya.
Kesimpulan: Cities of Last Things (2018) adalah film drama yang mendalam dan introspektif dengan penampilan yang kuat dari Lee Kang-sheng dan pendekatan naratif yang unik. Struktur non-linear dan tema-tema besar tentang kematian dan penyesalan memberikan pengalaman menonton yang reflektif dan emosional. Meskipun film ini mungkin tidak sesuai dengan selera semua penonton, bagi mereka yang menghargai drama yang mendalam dan penceritaan yang tidak konvensional, film ini menawarkan pengalaman yang berharga dan memikirkan.