“Jason Bourne” (2016) adalah film aksi yang merupakan bagian dari franchise Bourne, yang disutradarai oleh Paul Greengrass dan dibintangi oleh Matt Damon. Film ini merupakan sekuel dari “The Bourne Ultimatum” (2007) dan keempat dalam seri utama. Berikut adalah ulasan film ini:
Sinopsis
Dalam “Jason Bourne,” Jason Bourne (Matt Damon) kembali ke dunia setelah bertahun-tahun menghilang. Setelah menemukan informasi yang mengungkapkan lebih banyak tentang masa lalunya dan eksperimen yang dilakukan padanya oleh pemerintah AS, Bourne memutuskan untuk melanjutkan pencariannya untuk kebenaran. Dia menghadapi tantangan baru, termasuk agen-agen yang lebih canggih dan berbagai konspirasi yang mengancam keselamatan dunia. Film ini menyajikan aksi intens dan intrik politik sambil menggali lebih dalam tentang latar belakang karakter utama.
Ulasan
1. Cerita dan Naskah: Naskah film ini, yang ditulis oleh Paul Greengrass dan Christopher Rouse, menawarkan formula aksi yang familier dengan fokus pada konspirasi pemerintah dan pencarian identitas. Ceritanya berusaha untuk memperdalam mitologi karakter Jason Bourne, tetapi terkadang terasa kurang segar dan lebih mirip dengan pengulangan dari film-film sebelumnya. Meskipun demikian, elemen-elemen intrik dan konspirasi tetap menarik bagi penggemar franchise.
2. Akting: Matt Damon kembali sebagai Jason Bourne dengan penampilan yang kuat dan memikat. Dia berhasil membawa kembali intensitas dan kedalaman emosional yang dikenal dari karakter ini. Alicia Vikander sebagai Heather Lee, seorang analis CIA yang cerdas, memberikan performa yang solid dan menambah dinamika film. Tommy Lee Jones sebagai Robert Dewey, direktur CIA yang penuh kekuasaan, juga memberikan penampilan yang meyakinkan, menambah ketegangan dan konfrontasi dalam cerita.
3. Sinematografi dan Visual: Sinematografi film ini, yang dikerjakan oleh Barry Ackroyd, mempertahankan gaya visual khas dari franchise Bourne, dengan penggunaan kamera tangan yang dinamis dan pengambilan gambar aksi yang intens. Visual film ini menghadirkan berbagai lokasi yang menarik dan aksi yang menegangkan dengan cara yang efektif. Penggunaan teknik sinematografi ini membantu memperkuat suasana aksi dan kecepatan film.
4. Musik dan Suara: Skor musik film ini, yang digubah oleh John Powell, mempertahankan elemen musik yang dikenal dari film-film Bourne sebelumnya. Musiknya mendukung suasana ketegangan dan aksi dengan melodi yang dramatis dan ritme yang cepat. Skor ini efektif dalam meningkatkan ketegangan dan memberikan pengalaman menonton yang lebih mendalam.
5. Penyutradaraan dan Keseluruhan: Paul Greengrass, sebagai sutradara, berhasil mengarahkan film ini dengan gaya yang intens dan cepat, sesuai dengan gaya franchise Bourne. Penyutradaraannya membawa kembali elemen-elemen yang membuat film-film sebelumnya populer, seperti aksi yang menegangkan dan konspirasi politik. Meskipun film ini mungkin tidak menawarkan inovasi baru yang signifikan dalam franchise, eksekusinya yang solid dan penampilan yang kuat dari para aktor membuatnya menjadi tontonan yang memuaskan bagi penggemar seri ini.
Kesimpulan: “Jason Bourne” adalah film aksi yang menghibur dengan elemen-elemen yang dikenal dari franchise Bourne. Meskipun cerita dan naskahnya mungkin terasa familiar dan tidak menawarkan banyak inovasi baru, film ini berhasil mempertahankan kualitas aksi dan ketegangan yang diharapkan dari seri ini. Penampilan kuat dari Matt Damon dan elemen visual yang dinamis menjadikannya tontonan yang memuaskan bagi penggemar franchise Bourne dan penggemar aksi pada umumnya.
