“Matilda” (1996) adalah film keluarga fantasi yang disutradarai oleh Danny DeVito dan diadaptasi dari novel anak-anak dengan judul yang sama karya Roald Dahl. Film ini dibintangi oleh Mara Wilson sebagai Matilda, Danny DeVito sebagai ayahnya, Rhea Perlman sebagai ibunya, dan Pam Ferris sebagai Miss Trunchbull.
Sinopsis
“Matilda” menceritakan kisah Matilda Wormwood (diperankan oleh Mara Wilson), seorang gadis cerdas dan berbakat yang lahir dalam keluarga yang tidak menghargai kecerdasannya. Matilda memiliki kemampuan telekinesis yang luar biasa dan harus menghadapi orangtua yang tidak peduli, Harry (diperankan oleh Danny DeVito) dan Zinnia Wormwood (diperankan oleh Rhea Perlman), serta kepala sekolah yang kejam, Miss Trunchbull (diperankan oleh Pam Ferris). Matilda menemukan tempat perlindungan di sekolahnya, di bawah bimbingan guru yang penuh kasih sayang, Miss Honey (diperankan oleh Embeth Davidtz). Dengan kecerdasan dan kemampuan luar biasanya, Matilda berusaha untuk memperbaiki kehidupan di sekelilingnya dan mengatasi berbagai tantangan.
Ulasan
1. Cerita dan Naskah: Naskah film ini, yang ditulis oleh Nicholas Kazan dan Robin Swicord, dengan setia mengikuti cerita dalam novel Roald Dahl. Cerita ini menghadirkan elemen fantasi, humor, dan pelajaran moral yang kuat, dan film ini berhasil menciptakan suasana yang penuh imajinasi dan keajaiban. Penulisan naskah yang ceria dan kreatif membawa pesan tentang kekuatan pikiran dan keberanian, meskipun beberapa kritik merasa bahwa film ini terkadang terlalu terikat pada formula yang sudah dikenal dalam genre film keluarga.
2. Akting: Mara Wilson memberikan penampilan yang menawan dan penuh percaya diri sebagai Matilda, membawa karakter ini dengan campuran kejenakaan dan kedalaman emosional. Danny DeVito dan Rhea Perlman sebagai orang tua Matilda memberikan penampilan yang eksentrik dan komikal, sementara Pam Ferris sebagai Miss Trunchbull menghadirkan antagonis yang menakutkan dengan cara yang mengesankan. Embeth Davidtz juga memberikan penampilan yang hangat dan mendukung sebagai Miss Honey. Akting para pemain ini membantu menyampaikan pesan moral film dengan cara yang efektif dan menghibur.
3. Tema dan Emosi: Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti kekuatan individu, keberanian, dan pentingnya kasih sayang. “Matilda” berhasil menyampaikan pesan bahwa bahkan anak-anak kecil dapat memiliki kekuatan besar dan mempengaruhi dunia di sekitar mereka. Meskipun film ini memiliki elemen fantasi yang fantastis, ia juga menyentuh isu-isu nyata seperti perlakuan buruk dan kebutuhan akan kasih sayang dan dukungan.
4. Sinematografi dan Visual: Sinematografi film ini, yang dikerjakan oleh Andrew Dunn, menawarkan tampilan yang cerah dan penuh warna yang sesuai dengan suasana fantasi dan humor dari cerita. Desain produksi dan kostum menciptakan dunia yang menghibur dan sesuai dengan nuansa novel Dahl. Efek visual, terutama dalam menggambarkan kekuatan telekinesis Matilda, dikerjakan dengan baik dan menambah keajaiban film.
5. Penyutradaraan dan Keseluruhan: Sebagai sutradara, Danny DeVito berhasil menciptakan film yang penuh dengan daya tarik dan keajaiban, dengan gaya penyutradaraan yang menyenangkan dan penuh warna. “Matilda” adalah film keluarga yang dirancang untuk menghibur dan memberi inspirasi, dan DeVito berhasil menangkap esensi dari karya Roald Dahl dengan cara yang penuh semangat dan kreatif. Penyutradaraan yang penuh kasih sayang dan perhatian terhadap detail membantu film ini tetap relevan dan disukai oleh penonton dari berbagai usia.
Kesimpulan: “Matilda” adalah film keluarga yang menghibur dengan penampilan yang kuat dan penuh warna. Meskipun mengikuti formula yang sudah dikenal dalam genre film keluarga, film ini berhasil menciptakan pengalaman yang menghibur dan inspiratif dengan karakter-karakter yang menawan dan pesan moral yang kuat. Bagi penggemar karya Roald Dahl dan film keluarga yang penuh imajinasi, “Matilda” adalah pilihan yang sangat baik dan tetap menjadi favorit klasik.